KOPERASI PRODUSEN KOMUNITAS TOPI BAMBU TANGERANG
Tangerang, 21 Januari 2019 Koperasi Produsen Komunitas Topi Bambu (KOKOM) berusaha untuk menggiatkan para anggotanya dalam menghasilkan produk sekaligus mengkoordinir pemasarannya. Tahun 2015 KOKOM didirikan untuk menjalankan roda ekonomi desa bagi masyarakat yang memiliki produksi usaha yang berada di wilayah Tangerang diantaranya bidang kuliner, kerajinan, fashion, seni budaya dan lain sebagainya. Untuk itu, KOKOM ingin menjadi wadah penggerak ekonomi masyarakat bagi UKM dan pelaku ekonomi kreatif. Dengan tujuan mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan menciptakan wirausaha baru yang bersumber pada kearifan lokal. Agar para anggota memiliki keterampilan dan profesionalisme, produktif, kreatif dan berdaya saing serta berwawasan lingkungan.
Sejak agustus 2018 lalu Assisten Deputi Pemasaran Kementrian Koperasi dan UMKM dan staf kementrian Koperasi dan UMKM RI sambangi Koperasi Produsen atau KOKOM serta UKM bambu craft bersamaan dengan Asean Games , keberadaan produk lokal menjadi produk ekonomi kreatif agar menjadi nilai jual tinggi ujar Asdep Pemasaran ibu Herustiati
Liputan produk Kerajinan Untuk peningkatan ekonomi Desa Melalui Koperasi Produsen Komunitas (KOKOM)
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan anggota dalam memproduksi barang, KOKOM melakukan pendampingan dan evaluasi produk maupun permodalan. Disamping itu, KOKOM mengikuti seminar, workshop dan bimbingan teknis salahsatunya pada tahun 2017 KOKOM mengikuti fasilitasi dari Deputi Produksi dan Pemasaran dalam Bimbingan Temu Solusi Industri Kreatif dengan mempertemukan pakar bambu yang memberikan informasi sebagai solusi bagi peningkatan kualitas dan mutu produk bambu dan dari segi standarisasi produk, topi bambu masih perlu dikembangkan, salahsatunya pendaftaran Hak Merek, masih proses pendaftaran desain industri dan diarahkan membuat sertifikasi ISO fasilitasi dari Kementerian Koperasi.
Secara tidak langsung perijinan standarisasi usaha mempengaruhi kepada omzet penjualan sekitar 10.000 buah topibambu, KOKOM memproduksi produknya dan setiap tahun terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Adapun omzet pada tahun 2017 sekitar Rp145 juta dan di tahun 2018 sebesar sebesar Rp 160 juta mengalami kenaikan 15%. Untuk pemasaran Produk- produk KOKOM masih melalui pameran, media sosial serta website selain itu didisplay di gallery topi bambu juga di Gerai Tangerang Gemilang yang berada di cikupa, Tangerang. Ada beberapa buyer dari negara luar negeri yang menyambangi gallery topi bambu diantara Hongkong dan India dan bulan Januari 2019 kedatangan Vise Presiden Direktur ( Mr. Lee Chang Hyun PhD) dari Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA). Harapan Koperasi Produsen Komunitas Topi Bambu (KOKOM) dengan pemasaran yang lebih luas dan fasilitasi yang bisa menunjang produksi dapat meningkatkan omset penjualan dan para UKM binaan KOKOM bisa menjadi UKM naik kelas.
Produk pengembangan inovasi dari anggota KOKOM siap di pasarkan
Produk topibambu pengembangan ekonomi lokal
Produk topibambu
Produk kopeah bambu sudah penjualan online
Koperasi Produsen Komunitas Topi Bambu (KOKOM) berusaha untuk menggiatkan para anggotanya dalam menghasilkan produk sekaligus mengkoordinir pemasarannya. Tahun 2015 KOKOM didirikan untuk menjalankan roda ekonomi desa bagi masyarakat yang memiliki produksi usaha yang berada di wilayah Tangerang diantaranya bidang kuliner, kerajinan, fashion, seni budaya dan lain sebagainya. Untuk
Comments
Post a Comment